Gara-gara Bersin, Polisi Menikam Warga di Pinrang
Rakyat Bugis. Gara-gara Bersin, Polisi Menikam Warga di Pinrang. Oknum anggota Polres Pinrang, Brigadir Suryanto, menikam seorang warga Pinrang, Adi Wijaya, di bagian perut hingga korban tewas. Suryanto menusuk Adi dengan menggunakan senjata tajam jenis badik. Pelaku membunuh korban karena tersinggung.
“Saat makan di warung Sari Laut, Jalan Abdulah, Kecamatan Paletang, Kabupaten Pinrang, Senin dini hari, Brigpol Suryanto makan bersama istrinya. Saat itu, korban Adi Wijaya bersama tiga orang teman makan dan bersin dekat pelaku sambil tertawa melihat kepada pelaku," ungkap Kasubbag Humas Polres Pinrang, AKP Andi Arnold, di Mapolres Pinrang, Senin (27/7/2015).
Kendati merasa tersinggung, pelaku awalnya bisa menahan diri. Pelaku pun pulang mengantarkan istri, dan kembali ke warung, lalu menanyakan kepada korban alasan ia bersin dan tertawa.
Sesaat kemudian terjadilah perkelahian, empat lawan satu. Karena terdesak, Brigadir Suryanto mengeluarkan badik lalu menikam Adi Wiajaya di bagian perut.
“Saat makan bersama istri, pelaku tidak membawa badik, namun saat pulang pelaku baru mengambil badik, karena terdesak empat lawan satu. Kita telah menahan sang oknum polisi. Kita juga telah memeriksa sejumlah saksi-saksi, termasuk tiga teman korban,“ jelas Andi Arnold.
Sementara itu, duka mendalam dirasakan oleh keluarga korban, Adi Wijaya, di rumah duka Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan, Kelurahan Sawitto, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Terlebih bagi Masriani, istri korban. Dia meminta kasus tersebut diusut secara adil.
“Kami berharap pihak kepolisan berlaku adil, hukum pelaku walaupun ia seorang polisi," lirih Masriani sambil mengusap air mata.
Korban meninggalkan tiga orang anak dan satu istri.
Adi wijaya adalah seorang tenaga honorer di Dinas Pengarian, Sumber Daya Air dan Pekerjaan Umum Kabupaten Pinrang. Korban rencananya dimakamkan Senin sore setelah shalat Ashar.
Adi Wijaya, korban pembunuhan oknum polisi di Pinrang |
Kendati merasa tersinggung, pelaku awalnya bisa menahan diri. Pelaku pun pulang mengantarkan istri, dan kembali ke warung, lalu menanyakan kepada korban alasan ia bersin dan tertawa.
Sesaat kemudian terjadilah perkelahian, empat lawan satu. Karena terdesak, Brigadir Suryanto mengeluarkan badik lalu menikam Adi Wiajaya di bagian perut.
“Saat makan bersama istri, pelaku tidak membawa badik, namun saat pulang pelaku baru mengambil badik, karena terdesak empat lawan satu. Kita telah menahan sang oknum polisi. Kita juga telah memeriksa sejumlah saksi-saksi, termasuk tiga teman korban,“ jelas Andi Arnold.
Sementara itu, duka mendalam dirasakan oleh keluarga korban, Adi Wijaya, di rumah duka Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan, Kelurahan Sawitto, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Terlebih bagi Masriani, istri korban. Dia meminta kasus tersebut diusut secara adil.
“Kami berharap pihak kepolisan berlaku adil, hukum pelaku walaupun ia seorang polisi," lirih Masriani sambil mengusap air mata.
Korban meninggalkan tiga orang anak dan satu istri.
Adi wijaya adalah seorang tenaga honorer di Dinas Pengarian, Sumber Daya Air dan Pekerjaan Umum Kabupaten Pinrang. Korban rencananya dimakamkan Senin sore setelah shalat Ashar.
Belum ada Komentar untuk "Gara-gara Bersin, Polisi Menikam Warga di Pinrang"
Posting Komentar